Pengurus K3S (Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial) Kabupaten Badung sebanyak 8 orang melaksanakan kunjungan ke Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW) Melati di Jakarta yang merupakan UPT Kementrian Sosial khusus untuk anak-anak tuna rungu wicara, pada tanggal 22 hingga 24 April 2018 lalu. Rombongan K3S Badung dipimpin Ibu Niesye Yoga Segara.
      Dipilihnya Panti Melati Jakarta sebagai obyek kunjungan karena sangat menginspirasi K3S Badung untuk membangun sebuah panti yang merupakan UPT dari Pemkab Badung, dimana sampai saat ini belum ada. "Dari kunjungan ini nanti K3S Badung akan memberikan masukan kepada Kadis Sosial untuk membentuk UPT atau membuat sekolah SLB (Sekolah Luar Biasa) di wilayah Kabupaten Badung," kata Istri Asisten I Sekda Badung ini. Menurutnya di Badung saat ini memiliki 9 panti asuhan yang mandiri dan 1 sekolah khusus anak-anak cacat (SLB) yang letaknya di Jimbaran, namun SLB tersebut merupakan milik Pemerintah Provinsi Bali.
       Dari kunjungan tersebut Niesye Yoga Segara dapat menjelaskan keberadaan Panti Sosial Bina Rungu Wicara "Melati" Jakarta merupakan UPT Kemensos RI yang mulai beroperasi pada tahun 1988 dan tahun 1994 dikukuhkan menjadi Panti Rehabilitasi Penderita Rungu Wicara "Melati" berdasarkan SK Mensos No. 6/HUK/1994 tanggal 5 Pebruari 1994 dan Kepmensos No. 106/HUK/2009 tentang organisasi dan tata kerja UPT Departemen Sosial. PSBRW dihuni anak panti sebanyak 80 orang dari usia 15 s/d 30 tahun. Mereka dididik di panti selama 3 tahun dengan berbagai ketrampilan agar dapat menjadi manusia yang mandiri. Setelah tamat dari pendidikan non formal, banyak yang diterima bekerja di perusahaan-perusahaan swasta sesuai dengan anjuran pemerintah yang tertuang dalam UU No. 8 tahun 2016. "Adanya Panti yang merupakan UPT Kemensos ini menginspirasi kami untuk membentuk panti di Badung yang merupakan UPT Pemkab Badung," pungkas Niesye.

Caption:

Pengurus K3S Kabupaten Badung saat kunjungan ke PSBRW Melati di Jakarta, pada tanggal 22 hingga 24 April 2018 lalu.