Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung kembali menggulirkan ruang dialog terbuka bertajuk Bicara Darmasaba, Darmasaba Bicara: Menggali Ide Merangkai Aksi, yang pada kesempatan kali ini mengusung tema “Sampah Kita, Tanggung Jawab Siapa?”. Melalui forum terbuka yang disiarkan secara live streaming, pemerintah desa berupaya menggali ide dan merangkai aksi nyata dalam menangani berbagai persoalan, terutama sampah yang tak kunjung usai.

Acara yang berlangsung di TPS3R Pudak Mesari ini, berlangsung dari pukul 18.00 hingga 21.00 WITA, dan dipandu langsung oleh Perbekel Desa Darmasaba, Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba, S.H., M.H., N.L.P.

Menurut Perbekel Darmasaba, IB Surya Prabhawa Manuaba, Bicara Darmasaba menjadi ruang strategis bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung tanpa batasan.

“Kami ingin memberikan ruang dialog terbuka kepada masyarakat secara live. Kalau kita kumpulkan semua masyarakat tentu tidak memungkinkan. Kalau dilakukan parsial, hasilnya sering tidak mewakili dan informasinya bisa berbeda. Dengan live streaming, diskusi berjalan transparan, tidak ada edit atau potongan,” jelasnya.

Surya Manuaba menegaskan, acara ini juga menjadi wadah edukasi bagi masyarakat agar berani berbicara dan menyampaikan pendapat.

“Kadang masyarakat enggan bicara karena khawatir atau takut. Melalui dialog ini kami ingin mengedukasi agar mereka berani speak up. Tema sampah dipilih karena masalah ini tak pernah tuntas. Lewat dialog seperti ini, kita cari solusinya bersama,” ujarnya.

Sejak pertama kali digelar, Bicara Darmasaba telah menjadi forum produktif bagi lahirnya berbagai gagasan pembangunan desa. Selama empat kali pelaksanaan, program ini telah melahirkan 46 inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Acara ini sangat penting dilakukan untuk membantu pemerintah desa menyusun program dan kebijakan yang tepat sasaran, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan di Desa Darmasaba,” terang Surya Manuaba.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Bicara Darmasaba tidak hanya digelar setahun sekali secara live streaming, tetapi juga dilaksanakan secara berkala di setiap banjar melalui berbagai pos dialog. Ke depan, kegiatan tersebut juga akan dikembangkan ke format podcast agar jangkauan edukasinya semakin luas.

Surya menambahkan, tema yang diangkat setiap tahun akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

“Tahun 2024 lalu kegiatan ini kami gelar tiga hari penuh dengan tema berbeda setiap harinya, bersamaan dengan Darmasaba Village Festival. Tahun 2026 mendatang kami akan menggelar kegiatan serupa. Dari dialog ini, kami menganalisis permasalahan yang dirasakan masyarakat, mencari akar persoalan, kelemahan, serta peluang yang bisa dimanfaatkan dengan kekuatan desa, baik dari APBDes, adat, maupun masyarakatnya. Dari situ kita temukan solusi konkret yang bisa dijalankan,” paparnya.

Sejumlah narasumber lintas instansi turut hadir, di antaranya perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, Pusdal Provinsi Bali, anggota DPRD Kabupaten Badung, Camat Abiansemal, Satpol PP, staf TPS3R, Duta Lingkungan Jegeg Bagus Abiansemal, Ketua Karang Taruna, perwakilan Urban Compos, Ketua BPD Abiansemal, content creator, serta sejumlah media.

Sementara, Camat Abiansemal Ida Bagus Putu Mas Arimbawa, S.Sos, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan desa.

“Bicara Darmasaba adalah wadah menjaring aspirasi masyarakat agar kebijakan desa benar-benar berpijak pada kebutuhan warga dan sesuai regulasi. Topik sampah ini sangat relevan karena persoalannya kompleks. Namun Desa Darmasaba sudah menunjukkan inovasi yang patut dicontoh dan bisa dijadikan role model bagi desa lain,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan dialog publik ini terus berlanjut dengan tema-tema yang beragam.

“Hari ini kita bicara sampah, tapi ke depan bisa soal persoalan lain yang dihadapi masyarakat. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” tutupnya.