Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri sekaligus mendukung terlaksananya Karya Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya Kinembulan, Desa Adat Sading di Bale Peyadnyan, Lapangan Sading, Kecamatan Mengwi, Kamis (28/10). Dalam kesempatan tersebut Bupati menyerahkan dana punia sebesar 250 juta. Secara pribadi Bupati mepunia 25 juta. Turut hadir anggota DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya yang juga selaku krama Desa Adat Sading, Anggota DPRD Bali I Bagus Alit Sucipta juga krama Sading, sejumlah Anggota DPRD Badung I Made Yudana, I Wayan Edy Sanjaya, Ni Komang Tri Ani, Ni Luh Putu Gede Rara Hita Sukma Dewi, Kadis Kebudayaan, PHDI, Kementerian Agama dan dari Kecamatan Mengwi. 

      Bupati Giri Prasta menyampaikan terima kasih kepada Bendesa Adat Sading dan krama Sading yang telah melaksanakan karya pitra yadnya dan manusa yadnya kinembulan yang artinya yadnya dilaksanakan secara bersama-sama. Hal ini telah sesuai dengan sastra-sastra agama Hindu serta sejalan dengan program prioritas pembangunan di badung salah satunya dalam upaya melestarikan adat, agama, seni, tradisi dan budaya. Menurutnya melalui karya ini, masyarakat telah melaksanakan dharmaning leluhur, dharmaning agama dan dharmaning negara. "Dharmaning leluhur dengan membuat puspa, dharmaning agama melaksanakan dudonan yadnya dan dharmaning negara, di masa pandemi tetap mentaati protokol kesehatan.

      Lebih lanjut dijelaskan, dalam memukur puncaknya adalah murwa daksina dengan sarana sapi gading yang maknanya sapi gading merupakan linggih bhatara siwa yang akan mengantarkan atma menuju surga. Dalam murwa daksina wajib harus ada panca suara yaitu suara genta, memutru yang menyampaikan lontar atma presangsa, wali topeng sidakarya, wayang lemah dan kidung. Yang terpenting pada saat ngelinggihang puspa, dengan konsep padu muka sehingga nanti terjadinya reinkarnasi. "Dengan konsep padu muka, bila pelinggih rong tiga menghadap ke Barat. Puspa lanang melinggih di Selatan dan puspa istri melinggih di Utara, di tengah-tengah siwa guru. Ini menurut lontar panglukuning dasa aksara dan lontar panglukuning panca aksara pari kandaning parhyangan," tambahnya.

      Bendesa Adat Sading I Ketut Sudiarsa didampingi Ketua panitia I Wayan Wiasthana Ika Putra menyampaikan karya yang dilaksanakan yaitu pitra yadnya dan manusa yadnya kinembulan Desa Adat Sading warsa caka 1943, masehi 2021, daging karya yakni gni prenawa. Terlaksananya karya ini berdasarkan paruman krama desa adat serta telah sesuai dengan awig-awig adat. "Sesui awig-awig desa adat, karya ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Seharusnya telah dilaksanakan tahun 2020, namun karena wabah covid-19, baru tahun ini bisa terlaksana," jelasnya. Atas nama krama, pihaknya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung beserta DPR RI, DPRD Bali dan DPRD Badung. Terlebih Bupati sudah mengijinkan untuk memakai Lapangan Sading, termasuk GOR Basket Sading untuk tempat upacara pitra yadnya dan manusa yadnya. 

      Ditambahkan, dudonan karya pitra yadnya dan manusa yadnya telah dilaksanakan mulai 14 Oktober dengan upacara matur piuning, 24 Oktober upakara warak kuron, upacara pengabenan, 28 Oktober ngangget don bingin, ngajum, 29 Oktober mepandes, mepetik, nyekah, prelina, 30 Oktober ngayut lan ngangkid di segara, meajar-ajar, pegat sot lan nilapati, mamitang. Mengenai peserta, ngaben 40 peserta, warak keruron 98 peserta, ngelangkir 20 peserta, ngelungah 21 peserta, nyekah/memukur 191 sawa, mesangih 151 peserta dan mepetik 94 dari 13 banjar.

Caption :

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri Karya Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya Kinembulan, Desa Adat Sading di Bale Peyadnyan, Lapangan Sading, Kecamatan Mengwi, Kamis (28/10).