Informasi › Berita
  • Focus Group Discussion Balitbang Badung Wujudkan Kualitas Anak yang Suputra

    Admin

    Kamis, 26 April 2018 01:00 WITA | 580 kali dibaca

    Focus Group Discussion Balitbang Badung Wujudkan Kualitas Anak yang Suputra
    Foto : Focus Group Discussion Balitbang Badung Wujudkan Kualitas Anak Yang Suputra

    Badan Penelitian  dan Pengembagan (Balitbang) Badung  melaksanakan FGD (Focus Group Discussion) dengan pembahasan mewujudkan kualitas anak yang suputra. Hadir dalam FGD tersebut dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Asisiten Administrasi Umum Cokorda Raka Darmawan, Kepala Litbang I Wayan Suambara, Kepala KBKS Luh Putu Ria Ningsih. Dalam FGD ini mengundang narasumber  Wayan P. Pindia dari selaku dosen dan pratiksi Hukum adat Bali dan Prof. Dr. Drs, I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si Rektor IHDN Denpasar, Rabu (25/4).

          Kepala Badan Litbang Kabupaten Badung, Wayan Sumabara mengatakan, pelaksanaan FGD ini merupakan rekomendasi dari majelis pertimbangan kelitbangan. “Dasar pertimbangan hal ini  bahwa dimasa yang akan datang kita semua menghadapi persaingan. Persaingan  bisa dihadapi dikarenakan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia memiliki variabel-variabel antara lain adalah taat kepada tuhan. Kedua, memiliki kualitas intelektualitas. Ketiga, tentu memiliki kualitas fisik yang sempurna,” ujarnya.

          Lebih lanjut ia mengatakan, FGDD  ini diharapkan nantinya  dapat memberikan sumbangan pemikiran kedepan di Bali. Baik segi  adat dan budaya yang telah dimiliki. “Jumlah anak di pandang mempunyai korelasi yang erat dengan kehadiran kualitas anak yang suputra. Tentu bicara jumlah anak tidaklah dapat dipisahkan dari program nasional tentang Keluarga Berencana ( KB ),” ucapnya.

         Sementara Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam kesempatan tersebut mengharapkan, kehadiran suatu keluarga di dalam masyarakat mampu mewujudkan keluarga yang berkualitas. Khusus berkenaan dengan masyarakat Hindu di Bali, maka pihaknya juga berharap nilai-nilai yang telah diwariskan leluhur dalam tata kehidupan masyarakat adat  Hindu di Bali dapat tetap terjaga. “Kehadiran keluarga dalam sebuah komunitas di Bali khususnya dalam desa adat sangat berkaitan erat dengan kewajiban-kewajiban keagamaan, mengingat setiap desa adat memiliki khayangan tiga yang tentu membutuhkan kehadiran krama. Nilai-nilai kehidupan masyarakat adat dan hindu harus kita jaga secara berkualitas,” ujarnya.

        Rektor IHDN Denpasar, Prof. Sudiana memaparkan, kehadiran anak khususnya di Bali dalam Agama Hindu yang berurutan adalah Wayan, Made, Nyoman dan Ketut, dan  itu ada sastra agamanya. Untuk itu  tidak ada pembatas tentang jumlah anak di dalam sastra itu. Namun, walaupun tidak ada pembatas tentu kehadiran seorang generasi atau kehadiran seorang anak tetap diharapkan sebagi  anak yang suputra (baik) dalam keluarga yang berkualitas.  Hal senada juga dikatakan Prof. Wayan Windia. Menurutnya, pandangannya  tak jauh berbeda bahwa anak suputra menjadi aspek keseimbangan dalam keluarga.

     

    Caption:

    Wabup Suiasa disaat menghadiri Badan Penelitian dan Pengembagan (Balitbang) Badung, Rabu (25/4) melaksanakan FGD dengan  pembahasan mewujudkan kualitas anak yang suputra.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     


    Bagikan

TENTANG

Pemerintah Kabupaten Badung

Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, Indonesia.

Alamat
Jl.Raya Sempidi, Mangupura, Badung, 80351 Bali.

Media Sosial

KONTAK KAMI

  • Jl.Raya Sempidi, Mangupura, Badung, Bali.

  • (0361) 9009333

  • setda@badungkab.go.id

  • www.badungkab.go.id

FACEBOOK