<p style="text-align: justify;"> &nbsp;</p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG &ndash; 8/2/2020</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Dalam pembuatan ogoh-ogoh tersebut, dilarang untuk tidak menggunakan styrofoam, gabus atau spons karena selain menjaga budaya, pada saat proses mengulat tiing (bambu) tercermin sifat gotong royong.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Di Desa Sedang, Abiansemal, Badung larangan penggunaan gabus atau Styrofoam didukung oleh seluruh STT dalam pembuatan ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi. Styrofoam maupun spons mengandung bahan berbahaya untuk kesehatan. Selain itu, kedua bahan tersebut tidak dapat terurai oleh bakteri yang ada di dalam tanah, sehingga penggunaanya perlu diminimalisir.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd mendukung larangan penggunaan gabus atau Styrofoam dalam pembuatan ogoh-ogoh di Desa Sedang, banyak inovasi bahan ramah lingkungan yang dapat digunakan seperti ulat-ulatan, koran bekas,bambu, guwungan dan bahan lainya. Selain itu, dengan adanya penggunaan bahan ramah lingkungan tentunya secara langsung akan berdampak pada maksimalnya peran STT dalam pembuatan ogoh-ogoh, rasa gotong royong pun dapat dirasakan&quot;, tuturnya. (004/KIMSDG)</span></p>
Kreativitas Pembuatan Ogoh-Ogoh dengan Bahan Ramah Lingkungan
08 Feb 2020