<p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 20/03/19</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Dalam Proses perairan sawah di Bali dikenal dengan istilah &quot;Subak&quot; yang sudah diakui oleh Unesco sebagai Warisan Dunia. Dalam proes perairan di Bali sendiri ada istilah &quot;Metengan&#39; yang berasal dari kata &quot;peteng&quot; (malam). Metengan adalah pross pencarian air di Bali oleh masyarakat untuk menggenangi sawahnya yang dilakukan pada malam hari.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Tujuan dilakukannya kegiatan metengan pada malam hari adalah supaya tidak ada saingan lain dalam mencari air di sawah karena pada malam hari petani sudah kebanyakan beristirahat di rumahnya masing - masing. Namun lain halnya yang dilakukan oleh Pekak Angga yang mengairi sawahnya pada pagi hari. Menurutnya &quot;karena posisi sawahnya yang paling hilir dan menyebabkan pembagian air paling belakang,maka dari itu tidak usah berebut air karena kebagian paling belakangan,&quot;ungkapnya.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa,S.Pd berharap&nbsp;&quot;para petani tidak sampai berselisih memperebutkan air karena Subak sudah mengatur dan membagi air untuk mengairi sawah para petani demi mendapatkan hasil panen yang memusakan<em>,</em>&quot;ungkapnya. (006/KIMSDG)</span></p>
Tak Kuat Begadang, Pekak Angga Ambil Jalan Pintas
20 Mar 2019