<p style="text-align: justify;"> &nbsp;</p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 8/3/2019</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Bagi seorang petani khususnya di Desa Sedang, Abiansemal, Badung padi merupakan suatu kebanggan tersendiri ketika melihat tanaman padinya bagus dan&nbsp; masih berdiri kokoh ketika memasuki masa panen di musim penghujan.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Di Subak Dledekan Desa Sedang, salah satu padi milik petani yang belum dipanen terlihat roboh yang diakibatkan oleh hujan angin kemarin. Pohon padi yang rebah (roboh) menjadi momok yang menakutkan bagi para petani di kala musim penghujan datang</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd mengatakan dengan rebahnya pohon padi akan berakibat dengan merosotnya hasil panen hingga bisa mencapai 50% bahkan bisa lebih dari itu. Padi yang rebah atau roboh itu biasanya terlalu banyak kandungan nitrogen (N) pada batang pohon padi, sehingga batang pohon padi menjadi lebih lemah dalam menopang bobot padi ini mengakibatkan padi tidak tahan roboh ketika terkena hembusan angin dan hujan deras&quot;, tuturnya. (004/KIMSDG)</span></p>
Padi Roboh Sebelum Musim Panen
08 Mar 2019