<p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 06/03/19</span></p> <p style="text-align: justify;"> <br /> <span style="font-size: 14px;">Upacara yang biasa di sebut sebagai upacara ngerupuk ini adalah merupakan upacara yang dilakukan untuk mengusir Buta Kala atau kejahatan yang dilakukan sore hari (sandhyakala) setelah dilakukan upacara mecaru di tingkat rumah) sehari sebelum upacara Nyepi.<br /> <br /> pengerupukan dilakukan dengan cara menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh.<br /> Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar.<br /> <br /> Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd menerangkan &quot;pengrupukan biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar&quot;, ungkapnya. (006/KIMSDG)&nbsp;</span></p>
Mengenal Arti Dari Upacara Pengerupukan
06 Mar 2019