<p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG &ndash; 9/2/2019</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Bali memiliki banyak tradisi unik. Upacara Tumpek Krulut adalah salah satunya. Bahkan, secara khusus perayaan Tumpek Krulut ini kerap disebut sebagai cara masyarakat Bali melakukan perayaan hari kasih sayang. Tentu saja dengan cara mereka sendiri.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Sejatinya, Upacara Tumpek Krulut tidak terlalu berhubungan dengan perayaan hari kasih sayang. Pada perayaan upacara ini, masyarakat Hindu Bali sejatinya memberikan persembahan kepada Dewa Iswara yang menurut kepercayaan mereka hadir dalam bentuk manifestasi gamelan.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd mengatakan &ldquo;Upacara Tumpek Krulut merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk memuja Dewa Iswara tersebut. Mereka memiliki keyakinan bahwa suara cantik yang muncul dari gamelan adalah representasi dari Dewa Iswara&rdquo;, ungkapnya. (004/KIMSDG)</span></p>
Tumpek Krulut, Perayaan Hari Kasih Sayang ala Masyarakat Bali
09 Feb 2019