<div style="box-sizing: border-box; color: rgb(92, 95, 104); font-family: &quot;Open Sans&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; text-align: justify;"> <div> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 19/12/2018&nbsp;</span></div> <div> &nbsp;</div> <div> <span style="font-size: 14px;">Dalam menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan dalam Agama Hindu khususnya di Bali, biasanya terdapat rententetan upacara. Dimulai dengan hari Tumpek Wariga dan selanjutnya menjelang seminggu sebelum Galungan, dikenal dengan sugihan.</span></div> <div> &nbsp;</div> <div> <span style="font-size: 14px;">Sugihan Jawa pada hari Kamis, 20 Desember 2018 Masyarakat menghaturkan banten yang dihaturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Mengenai Sugihan masih terdapat hal yang rancu dalam masyarakat, tidak sedikit yang berpendapat jika merayakan hari raya sugihan jawa artinya merupakan keturunan dari Majapahit (Jawa) dan Sugihan Bali artinya keturunan bali asli. Jika dicoba menelisik pada sebuah lontar yaitu Lontar Sundarigama. Dalam Lontar Sundarigama dijelaskan bahwa filosofi dari sugihan erat kaitannya dengan Pembersihan.</span></div> <div> &nbsp;</div> <div> <span style="font-size: 14px;">Bendesa Adat Sedang Ir. Made Bujastra mengatakan &quot;Sugihan Jawa adalah penyucian makrokosmos atau bhuana agung atau alam semesta sebagai tempat kehidupan. Pembersihan ini secara sekala dilakukan dengan membersihkan pelinggih atau tempat-tempat suci yang digunakan sebagai tempat pemujaan&quot;, tuturnya.&nbsp;</span></div> <div> &nbsp;</div> <div> <span style="font-size: 14px;">Pembersihan bisa dilakukan dengan melakukan pecaruan ekasata di rumah masing-masing. Bila kita tidak sempet melakukan pecaruan, maka cukup dengan bungkak nyuh gading yang dipercikkan ke semua penjuru rumah/pekarangan kita yang sebelumnya sudah didoakan akan bisa menjadikan rumah/lingkungan kita menjadi bersih. Sudah tentu perlu juga dilengkapi canang sari dihaturkan ke hadapan pelinggih yang ada di lingkungan kita. Diyakini pada saat Sugihan Jawa ini, para dewa akan turun diiringi dengan para luluhur untuk menerima persembahan. (004/KIMSDG)</span></div> </div>
Sugihan Jawa, Pembersihan Bhuana Agung
19 Dec 2018