<div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 19/12/2018&nbsp;</span></div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Menjelang Hari Raya Galungan yang jatuh pada tanggal 26 Desember 2018, warga mulai sibuk membeli kebutuhan alat dan bahan untuk pembuatan penjornya, biasanya semakin mendekati hari Galungan kebutuhan tersebut pun akan menjadi naik dan mahal, untuk mengantisipasi hal itu mereka memilih membeli di jauh-jauh hari.&nbsp;</span></div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Salah satu pedagang bambu penjor di Desa Sedang Pak Tanjung mengatakan pihaknya sudah menjual kebutuhan umat Hindu ini untuk pembuatan penjor. &quot;Tinggi bambu yang saya jual untuk Galungan yakni 10 meter. Sementara kalau bambu untuk upacara karya, tingginya hanya tujuh meter,&rdquo; ucapnya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Dia menjelaskan, harga bambu yang dijual bervariasi mulai dari harga termurah Rp 30 hingga 100 ribu. Bambu yang paling mahal merupakan bambu jenis petung. Total ia menyiapkan stok hingga yaitu 300 batang.</span></div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Sekarang ini satu minggu menjelang Galungan bambu penjor mulai dicari warga. Pembeli yang datang juga dari berbagai daerah &ldquo;Berdasarkan pengalaman-pengalaman saya sebelumnya, warga biasanya membludak datang tiga hari menjelang Galungan. Saat Galungan sebelumnya, tiga hari menjelang Galungan bambu yang&nbsp; dijual bisa&nbsp; ludes dan saya memesan lagi,&rdquo; ungkapnya (004/KIMSDG)</span></div>
Satu Minggu Menjelang Galungan, Bambu Penjor Mulai Diburu Warga
19 Dec 2018