<div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 7/12/2018&nbsp;</span></div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Masyarakat di Bali memberi perhatian khusus pada Sasih Kanem. Sasih Kanem kerap kali paling &rdquo;ditakuti&rdquo;. Sasih Kanem dimaknai awam sebagai awal merebaknya aneka penyakit atau pun hama. Banyak orang jatuh sakit. Begitu juga tanaman tak sedikit yang rusak dimakan hama.</span></div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Memang, dalam tradisi wariga Bali, Sasih Kanem merupakan saat Dewi Durga beryoga. Sasih Kanem juga berada dalam naungan kuasa Batara Guru (Siwa). Kini, Dewa Siwa tengah menguasai arah barat daya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Bila saat sasih Kanem terjadi gempa bumi, ramalan tradisional Bali menyebutkan akan banyak orang susah menjalani hidup. Manusia menjadi liar. Karena itulah, diingatkan untuk waspada berbicara. Jika sampai pembicaraan membuat telinga orang panas, keributan akan mudah tepantik. Bencana alam pun biasanya mengintai dan pencuri bergentayangan tanpa rasa takut.</span></div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd mengatakan &quot;<em>Secara faktual, Sasih Kanem merupakan musim pancaroba, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Hujan yang turun pada Sasih Kanem lebih lebat dari pada hujan saat Sasih Kalima. Musim pancaroba tentu saja berdampak pada kondisi alam</em>&quot;,ungkapnya.&nbsp;</span></div> <div style="text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Pada akhirnya, kondisi alam yang berubah itu berakibat juga pada kondisi manusia. Jika daya tahan tubuh tidak cukup kuat, maka sakit akan amat mudah menghampiri. Lantaran hujan mulai turun, udara mulai terasa lembap. Matahari kerap pula terselimuti mendung. Akibatnya suhu udara menjadi gerah. Kondisi ini tentu mudah memicu sakit flu, demam atau pun batuk-batuk. (004/KIMSDG)</span></div>
Kenapa Masyarakat Bali Memberi Perhatian Pada Saat Sasih Kanem?
07 Dec 2018