<p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG &ndash; 7/12/2018</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Upacara Nangluk Merana&nbsp;&nbsp;tergolong dalam jenis Butha Yadnya&nbsp;dan tujuan dilaksanakannya upacara Nangluk Merana &nbsp;oleh umat&nbsp;Hindu&nbsp;di Bali yaitu pada umumnya&nbsp;untuk memohon keselamatan&nbsp;Bali&nbsp;&nbsp;agar dijauhkan dari hal-hal yang negatif, terutama sejumlah bencana.&nbsp;</span><span style="font-size: 14px;">Semua itu ada dalam sastra Lontar Purwaka Bumi.&nbsp;</span><span style="font-size: 14px;">Berdasarkan sumber yang di baca, Pelaksanaan Nangkluk Merana yang dilakukan masyarakat ini telah ada sejak zaman Rsi Markandya. Makna dan fungsinya sangat jelas untuk melaksanakan keselamatan lahir dan batin.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Bendesa Adat Sedang Ir. Made Bujastra mengungkapkan &nbsp;&ldquo;<em>di samping itu tujuan ritual tersebut juga untuk memohon berkah kesuburan. Terlebih lagi, dalam pergantian sasih ini harus dimaknai dengan baik, dilaksanakan dengan lascarya, ngaturan bakti dan banten, memohon keselamatan agar terjadi penetralan kesimbangan</em>&rdquo; ungkapnya.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Ritual nangluk merana semestinya dimaknai menyelusup jauh pada laku diri. Nangluk merana sebagai ritual menjaga keseimbangan alam semestinya kita ditindaklanjuti dengan laku diri secara nyata untuk menjaga lingkungan. Tak perlu yang berat-berat, mulailah dengan cara-cara teramat sederhana: jangan membuang sampah sembarangan, jaga kebersihan selokan, bersihkan sungai dan lainnya. Jika sudah begitu, tentu penyakit dengan sendirinya tak berani mendekat. (004/KIMSDG)</span></p>
Sasih Kanem!!! Memohon Keselamatan
07 Dec 2018