<p style="text-align: justify;"> &nbsp;</p> <p style="text-align: justify;"> Sedang-30/11/2018 Tumpek Uduh merupakan hari dimana umat hindu di bali menghaturkan sesajen kepada tumbuh-tumbuhan yang ada di bumi bukan karena memuja tumbuh-tumbuhan melainkan sebagai rasa syukur manusia atas segala kelimpahan makanan dan banyak fungsi dari tumbuh-tumbuhan yang membantu kehidupan manusia.</p> <p style="text-align: justify;"> Dari Sisi Etika, umat Hindu pada hari ini tidak diperbolehkan menebang pohon. Umat pun pada Tumpek Wariga tidak mau memetik buah, bunga, dan daun. Justru mereka diharapkan menanam pohon. Artinya, secara etika, umat Hindu ingin menyerasikan dirinya dengan alam, baik melalui upacara maupun tindakan nyata.</p> <p style="text-align: justify;"> Dalam ajaran agama Hindu dikenal konsep Tri Chanda yaitu tiga unsur yang menjadi penyebab hidup dan kehidupan. Ketiga unsur itu yakni vata (udara), apah(air) serta ausada (tumbuh-tumbuhan). Tanpa ketiga unsur itu, kehidupan tidak bisa berlangsung. Jadi dapat dikatakan kejahatan terhadap ketiga unsur dasar dalam kehidupan itu adalah kejahatan terbesar dalam hidup.</p> <p style="text-align: justify;"> I Gusti Ngurah Suarnawa S.Pd selaku sekretaris desa Sedang mengatakan, kita hidup berdampingan satu sama lainnya, maka dari itu kita selaku manusia harus dapat menjaga satu sama lain, apalagi tumbuhan menghasilkan oksigen untuk kita bernafas, tidak menebang pohon atau tumbuhan dalam 1 hari dapat berdampak besar bagi kehidupan, ungkapnya. (001/KIMSDG)</p>
Bukan Sekedar Upacara Namun Adapun Pantangan Dalam Tumpek Uduh
30 Nov 2018