<p style="text-align: justify;"> &nbsp;</p> <p style="text-align: justify;"> Sedang-27/11/2018 Bicara masalah pertanian erat kaitannya dengan masalah pupuk agar tanaman bisa tumbuh dengan sempurna, namun apa daya di negeri yang kaya akan produksi pupuk malah harga pupuk tidak terkendali. Kondisi ekonomi petani kebanyakan tidak sanggup membeli pupuk sesuai dengan kebutuhan, kondisi ini disebabkan karena kurangnya persediaan pupuk dan mahalnya harga pupuk yang harus ditembus (dibeli) petani.</p> <p style="text-align: justify;"> salah satu upaya yang mungkin bisa mengakali mahalnya harga pupuk pabrikan adalah dengan membuat pupuk organik sendiri dari bahan limbah rumah tangga yang selama ini terbuang. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).</p> <p style="text-align: justify;"> I Gusti Ngurag Suarnawa S.Pd menyampaikan, Masyarakat sebenarnya bisa ikut mengurangi dampak dari sampah dengan memisahkan sampah organik dan sampah anorganik mulai dari rumah. Selain itu pengelolaan sampah juga bisa mengubah sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat. Sampah kering (anorganik) bisa dimanfaatkan untuk daur ulang menjadi berbagai macam barang. Sedangkan sampah basah (organik) bisa dimanfaatkan sebagai bahan pupuk organik, produksi bioetanol, maupun produksi biogas, ungkapnya. (005/KIMSDG)</p>
Manfaatkan Limbah Rumah Tangga Sebagai Pupuk Organik
29 Nov 2018