<p style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><span style="color: rgb(82, 82, 82); background-color: rgb(245, 245, 245);">Tingkat kriminalitas semakin tinggi. Premanisme bak wabah yang menular ke setiap daerah. Aparat keamanan, tampak semakin kewalahan, sehingga kejahatan bisa terjadi setiap saat tanpa ada yang bisa mencegah. Berita-berita mengerikan setiap hari kita dengar melebihi sarapan pagi.&nbsp;</span></span></span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><span style="background-color: rgb(245, 245, 245); color: rgb(82, 82, 82);">Keamanan dan perlindungan lebih banyak berada di tangan kita sendiri. Kita tidak bisa mengharapkan bantuan orang lain karena mereka juga dalam posisi yang sama. Saat ini semua orang, anggota masyarakat sangat rentan menjadi korban tindak kejahatan.&nbsp;</span><span style="background-color: rgb(245, 245, 245); color: rgb(82, 82, 82);">Mengapa kita tidak menggalakkan ilmu bela diri? begitu banyak perguruan ilmu bela diri di tanah air yang bisa kita ikuti. Dahulu, ilmu bela diri mencapai puncak kejayaan sehingga memiliki banyak pengikut. Namun harus diingat bahwa bela diri bukan untuk bergaya, tetapi bisa digunakan untuk melindungi diri dari tindak kejahatan. Saya apresiasi terhadap sekolah-sekolah yang mencantumkan bela diri sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Akan lebih baik lagi jika para pendidik menyoalisasikan agar siswa-siswa mengikutinya disertai penjelasan situasi dan kondisi yang semakin rawan.</span></span></span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><span style="color: rgb(82, 82, 82); background-color: rgb(245, 245, 245);">Ilmu bela diri juga tidak hanya bisa diikuti oleh remaja dan atau anak-anak muda. Orang tua pun bisa mempelajarinya. Banyak orang yang merasa &nbsp;sudah bertambah usia, semakin berkurang tenaganya sehingga tidak akan bisa berolahraga berat. Memang benar bahwa beberapa macam ilmu bela diri membutuhkan banyak tenaga seperti karate dan tae kwondo. Orang tua tidak bisa dipaksa untuk memilih semacam itu, tetapi bisa memilih jenis ilmu bela diri lainnya yang lebih lembut. Misalnya silat, ilmu bela diri asli Indonesia ini memiliki beberapa katagori yang bisa diikuti anak-anak hingga dewasa. Dan silat, relatif tidak menguras terlalu banyak tenaga fisik.(006/KIMSDG)</span></span></span></p>
Pentingnya Bela Diri Bagi Kehidupan
11 Nov 2018