<p dir="ltr" style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 15px; color: rgb(92, 95, 104); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> SEDANG - 07/11/18</p> <p dir="ltr" style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 15px; color: rgb(92, 95, 104); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Sangkar ayam yang lazim dalam penyebutan masyarakat lokal di Bali disebut guungan/guwungan. Hampir disetiap pekarangan rumah warga baik diperkotaan maupun perdesaan kita jumpai warga memilihara ayam jantan yang ditangkar mempergunakan guwungan.</p> <p dir="ltr" style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 15px; color: rgb(92, 95, 104); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Guwungan merupakan hasil krya anyaman bambu yang dianyam sedemikian rupa dan tetap mengedepankan prinsif estetika dan pakem guwungan khas Bali. Dibalik prinsif estetika sebuah guwungan ini mengandung unsur magis relegi.&nbsp;Percaya tidak percaya, anyaman atau rajutan sebuah guwungan konon mampu &#39;membuat lupa&#39; bagi orang yang ingin berbuat jahat pada yang empunya rumah.</p> <p dir="ltr" style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 15px; color: rgb(92, 95, 104); font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Begitu memasuki areal pekarangan iapun akan dibuat terlena, asik menghitung berapa jumlah dari lubang anyaman guwungan ayam serta lupa akan niat kurang baik tadi sambil mendengar suara merdu kokok ayam yang ada di dalam guwungan. Aura ayam dan guwungan akan mampu mengalihkan perhatian dan membuyarkan konsentrasi orang yang ingin berbuat jahat pada yang empunya rumah. Sehingga aura negatif yang dibawa berubah menjadi energi positifboleh saja dilakukan. Perbekel Desa Sedang I Gede Putu Natih S,Pd mengatakan <em>&quot;kepercayaan terhadap mitos boleh saja, tetapi jangan sampai menyimpang dari akal dan pikran sehat&quot;,</em> imbuhnya (006/KIMSDG)</p>
Keyakinan Terhadap Mitos Sangkar Ayam, Percaya Atau Tidak ?
05 Nov 2018