<p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 27/10/2018</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;">Bali merupakan sebuah pulau yang memiliki seribu pura, tradisi dan budaya yang saling mengisi dan melengkapi dengan ajaran agama Hindu. Bagi warga Bali</span><a href="http://inputbali.com/" style="font-size: 14px; background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(33, 125, 211); outline: none 0px; text-decoration-line: none; transition: background-color 0.2s linear 0s, color 0.2s linear 0s; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;" target="_blank">&nbsp;</a><span style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;">yang mayoritas&nbsp;Hindu memiliki sebuah tradisi yang dinamakan Tumpek Landep. Tumpek landep merupakan hari raya pemujaan kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati sebagai dewanya taksu.&nbsp;</span></span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;">Hari raya Tumpek Landep merupakan rentetan setelah hari raya saraswati, dimana pada hari ini umat hindu melakukan puji syukur atas berkah yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati.&nbsp;</span></span><span style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">Hari raya tumpek landep jatuh setiap Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Landep, sehingga secara perhitungan kalender Bali, hari raya ini dirayakan setiap 210 hari sekali.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;">Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd mengungkapkan &quot;<em>Tidak hanya keris dan tombak, juga benda-benda hasil cipta karsa manusia yang dapat mempermudah hidup seperti sepeda motor, mobil, mesin, komputer dan sebagainya. Benda-benda itulah yang diupacarai, akan tetapi ada satu hal yang tidak boleh disalah artikan, dalam konteks itu umat bukanlah menyembah benda-benda teknologi, tetapi umat memohon kepada Ida Sang Hyang Widi dalam manifestasinya&nbsp;sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati yang telah menganugerahkan kekuatan pada benda tersebut sehingga betul-betul mempermudah hidup</em>&quot;, ungkapnya. (004/KIMSDG)</span></span></p>
Umat Hindu Merayakan Tumpek Landep
27 Oct 2018