<div dir="auto" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 15/10/2018</span></div> <div dir="auto" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">&nbsp;</span></div> <div dir="auto" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Hari kedua setelah perayaan Saraswati dikenal dengan Soma Ribek, yang jatuh pada hari Senin Pon-Sinta (15/10) dimana umat Hindu Dharma melakukan Widhi widana atau pemujaan kepada Sanghyang Tri Pramana yaitu Dewi Sri, Sadhana dan Dewi Saraswati dengan menghaturkan upakara di lumbung dan di pulu (tempat beras).&nbsp;</span></div> <div dir="auto" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div dir="auto" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Makna dari hari suci Soma Ribek adalah hari suci untuk mensyukuri turunnya kemakmuran yang berupa padi dan beras pada khususnya dan pangan pada umumnya.</span></div> <div dir="auto" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> &nbsp;</div> <div dir="auto" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Salah satu warga di Desa Sedang Buk Made (42) mengatakan &quot;<em>Pada hari ini (15/10) adalah upacara untuk selamatan terhadap beras di pulu dan padi di lumbung, yang sekaligus mengadakan pemujaan terhadap Dewi Sri sebagai tanda bersyukur serta semoga tetap memberi kesuburan</em>&quot;, ungkapnya. (004/KIMSDG)</span></div>
Soma Ribek sebagai Hari Pangan
15 Oct 2018