<p dir="ltr" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 22/8/2018</span></p> <p dir="ltr" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Porsenides Desa Sedang dimanfaatkan untuk menampilkan joged bumbung klasik tradisional yang berasal dari Desa Sedang, Abiansemal, Badung pada tanggal 22 Agustus 2018. Dalam setiap pentas joged bumbung, penari dengan paras cantik senantiasa mengundang penonton pria untuk diajak menari bersama.</span></p> <p dir="ltr" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Hal ini diistilahkan dengan <i>mengibing</i>. Memang tak dapat ditampik, kadang kala <i>pengibing</i> melakukan gerakan <i>nakal</i> menggoda penari. Namun di sinilah keprofesionalan penari diuji, ia harus pintar mengatasi <i>pengibing</i>nakal, menjaga suasana tetap santun, dan tanpa menghilangkan unsur menghibur.</span></p> <p dir="ltr" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd selaku Sekretaris Desa Sedang mengatakan "<em>Saat Joged Bumbung dipentaskan, pengibing selalu terlihat antusias, untuk secara bergantian naik ke panggung. Mereka biasanya berada di dekat panggung, sehingga penari dengan mudahnya memberi isyarat memanggil untuk menari bersama dan mengikuti irama musik gamelan Bali tradisional</em>", ungkapnya. (004/KIMSDG) </span></p>
Antusias Penonton Mengibing Joged
23 Aug 2018