<p style="text-align: justify;">  </p> <p style="text-align: justify;"> Sedang-8/8/2018 seolah mengoptimalkan lahan yang sempit, salah satu petani subak celuk desa Sedang mengkombinasikan tanaman bayam dengan pacar air dalam satu areal lahan, hal ini dilakukan agar segala ruang yang tersisa di lahannya dapat seproduktif mungkin.</p> <p style="text-align: justify;"> Penuturan Agus selaku pemilik lahan mengatakan tanaman bayam yang ia tanam di tepian tidak akan mengganggu proses pertumbuhan daripada tanaman bunga pacar air itu sendiri, pada waktu 25 hari bayam sudah dapat dipanen , sedangkan bunga pacar air dapat bertahan hingga tak menghasilkan bunga bisa sampai umur 3 bulan, dalam jangaka waktu 3 bulan tersebut saya dapat 3 kali menanam dan panen bayam, ungkapnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Dijumpai ditempat yang berbeda, I Gusti Ngurah Reta selaku pekaseh mengungkapkan, <em>“pemanfaatan lahan secara optimal dapat menambah penghasilan. dari yang hanya lahan tak produktif menjadi produktif, sehingga pendapatan perekonomian petani semakin meningkat, inilah yang disebut bertani modern dan pintar</em>”, ungkapnya. (005/KIMSDG)</p>
Bayam dan pacar air selaras dalam satu petak lahan
09 Aug 2018