<p style="text-align: justify;"> <span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">SEDANG - 02/08/18</span><br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;" /> <br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;" /> <span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">Sebagai seorang keturunan petani, tentunya insting dari bertani akan muncul dengan sendirinya seperti Pan Didik salah satu keluarga petani dari Banjar Sedang yang mengikat bulih pada umur 16 hari.  Menurutnya pada saat 2 minggu 2 hari adalah saat yang tepat untuk menanam bulih pada areal petak sawah. </span><br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;" /> <br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;" /> <span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">  Pan didik mengatakan bahwa bibit bulih yang beliau tanam yang tingginya sekitar 15 cm ini cukup untuk menanam sekitar 2000 M² lahan persawahan. Jika di hitung menenggunakan skala are maka jumlahnya mencapai 20 are. </span><br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;" /> <br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;" /> <span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">  Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd mengungkapkan "insting bertani dari seseorang akan muncul jika ia memiliki bakat sebagai petani, maka akan mempermudah pekerjaannya dalam bertani untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam bertani, "ungkapnya. (006/KIMSDG)</span></p>