<p style="text-align: justify;"> Sedang-27/07/2018</p> <p style="text-align: justify;"> Istilah hoax (kabar bohong) menjadi populer belakangan ini di jagad media sosial Indonesia. Pemerintah memberi perhatian serius dan berjanji akan menindak tegas pelakunya, seperti  berbagai berita hoax penyebar kebencian yang marak belakangan ini, apalagi pada tahun 2019 mendatang kita akan  menghadapi tahun politik.</p> <p style="text-align: justify;"> Berita palsu dan hoax bukanlah barang baru di internet. Namun jumlah hoax yang beredar tersebut sebelumnya relatif sedikit dibandingkan informasi berguna yang bisa ditemukan. Para pengguna Medsos tak bisa dipungkiri banyak yang terpancing untuk membagikan semua informasi yang didapatnya ke teman-temannya.</p> <p style="text-align: justify;"> Mengapa banyak yang masih percaya dengan hoax. Banyak yang berpendidikan tinggi malah ikut-ikutan menyebarluaskannya. Tanpa mengecek kebenarannya, ikut-ikutan membagikan, tanpa memikirkan dampaknya. Ternyata ada kaitannya dengan makin tergerusnya budaya membaca di Indonesia. Meski sekolah tinggi tapi tanpa terus mengasah kemampuan membaca, akan mudah percaya hoax.</p> <p style="text-align: justify;"> Maka dari itu, Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa mengajak seluruh lapisan masyarakat di desa Sedang untuk meningkat kan minat baca dan lebih banyak mencari refrensi baca agar kita terhindar dari isu Hoax. (005/KIMSDG)</p>
Sebagai Generasi Muda Mari Tangkal Hoax dengan Lebih Banyak Membaca Buku
27 Jul 2018