<p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 24/7/2018</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Bali tidak hanya memiliki aneka tempat yang indah tapi juga memiliki tradisi yang unik yang telah diwariskan turun-temurun. Salah satu tradisi yang masih berlanjut hingga dewasa ini adalah tradisi ngayah. Ngayah adalah kewajiban sosial masyarakat Bali sebagai penerapan ajaran karma marga yang dilaksanakan secara gotong royong dengan hati yang tulus ikhlas baik di banjar maupun di tempat suci.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Dalam masyarakat Bali yang membedakan ngayah dengan nguopin , Tradisi <em>Nguopin</em> hampir sama dengan <em>Ngayah</em>. Bedanya <em>nguopin</em> berada dalam skala yang lebih kecil, di lingkungan rumah atau keluarga. Sedangkan <em>ngayah</em> berada dalam skala lebih besar seperti di Pura.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd selaku Sekretaris Desa Sedang mengatakan “<em>tradisi ngayah atau ngoopin ini merupakan tradisi yang tidak boleh hilang dalam kehidupan bermasyarakat di Bali. Karena dapat memumpuk rasa persaudaraan dan membangun kebersamaan melalui kegiatan yang dilakukan dengan bergotong royong tanpa ada mengharapkan imbalan berupa uang</em>”, ungkapnya. (004/KIM SDG)</span></p>
Ngayah, Tradisi Yang Harus Tetap Ada Di Bali
24 Jul 2018