<p style="text-align: justify;"> Sedang-18/07/2018 Hama dan penyakit tanaman merupakan siklus yang tak terpisahkan dari pola tanam dan tata tanam di lahan pertanian.  Sebuah Individu/ hewan bisa dikatakan hama ketika telah merugikan petani dengan melampaui ambang batas ekonomi.  Agar individu/ populasi hewan pada ekosistem lahan tidak berubah status menjadi hama, diperlukan keseimbangan ekosistem yang terus menerus sehingga menunjang produksi dan produktifitas pertanian secara berkelanjutan.</p> <p style="text-align: justify;"> Pola tanam menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan hama dan penyakit tanaman. Pola tanam yang tidak serempak dalam satu hamparan biasanya menunjang perkembangan hama dan penyakit. Inilah yang dilakukan krama subak Celuk Desa Sedang, Siklus hidup hewan tanpa diimbangi perkembangan musuh alaminya, akan merubah status dari populasi menjadi hama.  Ketika pola tanam tidak serempak dan cenderung berselang, akan mengakibatkan populasi hewan tertentu berkembang terus menerus hingga berubah status menjadi hama.  Untuk itu diperlukan pergiliran dan penataan pola tanam yang serempak dengan berganti jenis tanaman/ varietas.  Hal ini akan mengendalikan keseimbangan ekosistem sehingga tidak terjadi lonjakan populasi spesies tertentu yang akan mengubah status populasi menjadi hama. </p> <p style="text-align: justify;"> Senada dengan yang dilakukan oleh petani di Subak Celuk Desa Sedang yang menerapkan pola tanam padi-padi-padi dan padi-padi-jagung setiap tahunnya.  Menurut salah satu petani Subak Celuk IGN Retawan, petani Subak Celuk hampir setiap tahun tanam padi terus menerus karena di dukung pengairan yang baik.setiap musim tanam pula hama wereng selalu menyerang.  Meskipun setiap musim sudah dilakukan gerakan pengendalian OPT baik secara swadaya atau bantuan dari dinas.untuk memutus perkembangan OPT harus beralih komoditas, komoditas yang dianggap paling tepat yaitu menanam jagung yang memang dirasa lebih menguntungkan, Ungkapnya.</p> <p style="text-align: justify;"> I Gusti Ngr Reta selaku Pekaseh Subak Celuk mengatakan, bahwa sampai saat ini tanaman jagung merupakan komoditas yang tepat untuk di budidayakan pada MT III untuk mengantikan komoditas padi karena OPT yang menyerang relative minim dan tidak begitu mempengaruhi  hasil produksi, melihat harganya yang relative stabil di pasaran untuk saat ini. (005/KIMSDG)</p>
Kurangi Serangan Hama, Subak Celuk Desa Sedang Lakukan Dengan Pergiliran Tanaman
19 Jul 2018