<p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: arial, sans-serif;">SEDANG - 14/07/18</span><br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px;" /> <br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px;" /> <span style="font-family: arial, sans-serif;">Umat Hindu di Bali melaksanakan upacara Tumpek Krulut setiap enam bulan sekali atau dalam kurun waktu 210 hari. Upacara tersebut jatuh pada Saniscara, kliwon, wuku Krulut atau pada, Sabtu 20 Mei 2017. Pada hari Tumpek Krulut, sering pula dsisebut dengan odalan atau otonan gong, karena umat Hindu di Bali melaksanakan upacara terhadap perangkat suara tersebut, sehingga memiliki suara yang Indah dan taksi. </span><br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px;" /> <br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px;" /> <span style="font-family: arial, sans-serif;">Pada upacara Tumpek Krulut, umat Hindu memberikan sesajen banten kepada gamelan, mulai dari galeman gong kebyar, semara pagulingan, gong gede, kebua, gender dan gamelan yang lainnya. “Dengan melaksanakan upacara itu, memohon agar gamelan tersebut dapat berfungsi sebagaimana dapat memberikan rasa keindahan, keseimbangan dan keharmonisan dalam bekesenian. Karena hidup ini tak dapat dipisahkan dari rasa keindahan. </span><br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px;" /> <br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px;" /> <span style="font-family: arial, sans-serif;">Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa,S.Pd menghimbau semua warganya yang memiliki alat instrumen gambelan supaya mengupacarai alat tersebut sehingga taksu gambelan akan selalu melekat pada gambrlan tersebut, "terangnya". (006/KIMSDG)</span></span></p>
Gambelan Sekee Gong Anusapati Dibersihkan Menjelang Otonan
14 Jul 2018