<p> <span style="font-size: 14px;"><span style="text-align: justify;">SEDANG – 14/07/2018</span></span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Menyulam tanaman atau istilahnya dalam bahasa bali <em>(Ngensubin) </em>merupakan kegiatan menanam kembali bagian – bagian yang kosong bekas tanaman yang mati atau rusak sehingga terpenuhi jumlah tanaman normal.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Umumnya tanaman yang biasanya dilakukan penyulaman adalah tanaman jagung, cabai, bunga pacah dan lainnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tanaman dilakukannya penyulaman.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Menurut salah satu petani subak munduk kerasan sebut saja Ngurah Sumerta (52) mengungkapkan, “<em>Ada beberapa faktor yang menyebabkan, salah satunya faktor cuaca. kondisi cuaca yang tidak stabil, sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, jadi usahakan agar tidak menanam pada cuaca yang kurang mendukung seperti musim hujan”, </em>ungkapnya.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Beliau juga menambahkan, “<em>Selain faktor cuaca, faktor bibit juga bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Jadi jika membeli bibit dipasaran agar lebih teliti dan hati – hati, karena akhir – akhir ini banyak ditemui bibit yang gagal dan rusak. Pilihlah bibit unggulan yang sudah dikenal dan terjamin agar pertumbuhan tanaman sempurna</em>”, imbuhnya. (001/KIMSDG)</span></p>
Ngensub (Menyulam), Cara Petani untuk Melengkapi Tanaman yang Rusak dan Mati
14 Jul 2018