<div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 12/7/2018 </span></div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px; text-align: justify;">  </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Kehidupan serta keseharian masyarakat bali menarik perhatian turis sejak dulu.  Nyoman Adil Antara, salah satu Pengerajin patung sangkar ayam Desa Sedang, Abiansemal, Badung sedang sibuk mengukir patung sangkar ayam ketika dikunjungi anggota KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) . Proses yang disebut dengan finishing itu, dikerjakannya kurang lebih 5 hingga sepekan tergantung ukuran patung yang dibuat . </span></div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px; text-align: justify;">  </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Patung sangkar ayam merupakan patung khas dari DesaSedang. Yakni, patung seorang kakek sedang membawa sangkar ayam (guwungan). Keahlian mengukir diperolehnya dari orangtuanya dan menurut beberapa perajin di desa itu, keahlian memahat diteruskan secara turun temurun. “Tiang (saya) sudah dari sejak kelas V SD mulai ngukir,” tuturnya.</span></div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px; text-align: justify;">  </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 11.2px; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Sayangnya, kini tak banyak generasi muda di Desa Sedang yang bergelut dengan profesi itu. Pemasaran yang mulai seret mengakibatkan tak banyak yang bergelut lagi di profesi mengukir. Akibatnya, sejumlah pengerajin mulai beralih profesi sehingga keberadaan perajin patung sangkar ayam di Desa Sedang mulai berkurang. (004/KIM SDG) </span></div>
Pengerajin Patung Sangkar Ayam di Desa Sedang Mulai Berkurang.
12 Jul 2018