| Desasedang Badung

SEDANG - 08/07/18 "Kondisi seperti saat sekarang ini merupakan hal yang normal terjadi pada musim kemarau. saat musim kemarau cuaca cerah pada siang hari menyebabkan potensi terjadi hujan minim." ungkapnya. Selain itu secara global tambahnya karena dipengaruhi oleh angin dari <a href="http://bali.tribunnews.com/tag/australia" style="margin: 0px; padding: 0px; outline: 0px; color: rgb(1, 111, 186); text-decoration-line: none;" title="Australia">Australia</a> yang dominan masuk ke Indonesia. "Angin yang datang dari <a href="http://bali.tribunnews.com/tag/australia" style="margin: 0px; padding: 0px; outline: 0px; color: rgb(1, 111, 186); text-decoration-line: none;" title="Australia">Australia</a> tidak membawa uap air sehingga potensi pertumbuhan awan hujan semakin kecil. Konsekuensi dari kondisi tersebut adalah adanya perbedaan suhu siang dan malam yang lebih besar dari biasanya." tambahnya. Sedangkan, sambungnya saat siang yang cerah, bumi akan menerima radiasi panas matahari lebih banyak sehingga suhu terasa lebih tinggi. "Sebaliknya, karena tak ada awan, bumi akan lebih cepat melepaskan panas yang diterima ke atmosfer saat malam sehingga suhu lebih dingin dari biasanya. Tercatat kondisi cuaca 24 jam terakhir berdasarkan data pengamatan synoptik umumnya suhu udara di <a href="http://bali.tribunnews.com/tag/bali" style="margin: 0px; padding: 0px; outline: 0px; color: rgb(1, 111, 186); text-decoration-line: none;" title="Bali">Bali</a> berkisar antara 21 - 31 °C dan kelembaban udara berkisar antara 59 - 89 persen. Sementara angin umumnya bertiup dari arah Timur - Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 2 - 19 knot (4 - 34 Km/Jam). Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa,S.Pd menyarankan agar masyarakat membawa atau memakai baju lengan panjang jika ingin keluar dan selalu membawa jaket untuk menghangatkan diri mereka masing - masing supaya tidak kediginan,"imbuhnya". (006/KIMSDG)