<div style="text-align: justify;"> SEDANG-7/7/18</div> <div style="text-align: justify;"> Dalam kehidupan sehari – hari, masyarakat Bali (Hindu) sangat lekat dengan bebantenan. Banten dikatakan sebagai prasarana dalam mewujudkan bhakti ke pada Tuhan. banten sendiri adalah persembahan dan sarana bagi umat Hindu mendekatkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Banten merupakan wujud rasa terima kasih, cinta dan bakti karena telah dilimpahi wara nugeraha.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Prebekel Desa Sedang Berpendapat bahwa secara mendasar banten dalam agama Hindu juga adalah bahasa agama. Karena sesungguhnya, banten itu hanya salah satu dari sekian banyak cara untuk berkomunikasi dengan sang pencipta, ada berbagai banten yang kita persembahkan setiap harinya, mulai dari banten saiban dan yang lainnya.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Namun permasalahannya di zaman kini kita hidup di zaman millennium. Kemampuan kita menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi zaman ini diuji dengan berbagai masalah, antar lain: Kelangkaan bahan-bahan baku banten. Waktu yang terbatas untuk membuat banten. Tidak semua umat Hindu di Bali bisa membuat banten sendiri. Tentang kelangkaan bahan-bahan baku banten sudah kita maklumi, karena busung, pisang, kelapa, telur, bebek, dan ayam, tidak sedikit yang sudah didatangkan dari luar Bali antara lain: Sulawesi, Lombok, dan Jawa. (005/KIMSDG)</div>
Makna Banten dan Permasalahannya Kini
08 Jul 2018