<div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">SEDANG - 5/7/2018 </span></div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;">  </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Setelah selesai melakukan persembahyangan di Pura Dalem Desa Sedang, Abiansemal, Badung selanjutnya dilaksanakan mathirta. Tirtha adalah benda materi yang sakral, yang mampu menumbuhkan perasaan dan pikiran yang suci. Jadi Tirtha bukanlah air biasa semata, dan untuk membuktikan kesucian tirtha harus dilandaskan pada Kepercayaan karena tirtha adalah sarana  agama.</span></div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;">  </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Tirtha berfungsi untuk membersihkan diri dari kotoran maupun kecemaran pikiran. Yang mana dalam penerapan pemakaianna yaitu dipercikan dikepala, diminum dan diusapkan dimuka. Itu sebagai simbolis pembersih bayu,sabda dan idep.</span></div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;">  </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;">Bendesa Adat Sedang Ir. Made Bujastra mengatakan "Dalam membuktikan kebenaran agama dasar utamanya adalah kepercayaan.  Jadi tanpa dilandaskan kepercayaan semeton tidak akan mampu membuktikan  bahwa tirtha bukanlah air biasa, Kita harus dapat menyakini diri kita bahwa didalam Tirtha terdapat kekuatan spiritual Ida Sang Hyang Widhi Wasa," tuturnya. (004/KIM SDG) </span></div>