<div style="text-align: justify;"> SEDANG-6/25/18</div> <div style="text-align: justify;"> Bagi umat Hindu di Bali kebutuhan bunga untuk persembahyangan cukup tinggi. Salah satu jenis bunga yang banyak digunakan adalah bunga pacar air. Jenis bunga ini biasanya digunakan untuk membuat canang sari karena memiliki corak warna yang beragam yakni putih, ungu, merah dan merah muda. Karena bunga pacar air memiliki nilai jual yang lumayan, maka tanaman ini banyak ditanam oleh petani di desa Sedang sebagai tanaman sampingan selain padi dan palawija.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Seperti halnya Made Puji seorang petani asal Desa Sedang, ia menanam tanaman pacar di sawahnya beberapa petak. Ia mengaku rutin memetik bunga setiap hari kecuali hujan dengan produksi rata-rata 3- 5 kg. “Saat musim hujan seperti sekarang ini tanaman pacar tetap berbunga. Cuma kalau kita mau memetik, kita harus tunggu dulu sesaat agar bunga tidak dalam keadaan basah. Kalau dipetik saat masih basah bunga akan cepat rusak. Bunga yang dipetik kemudian dijual kepada pengepul. </div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Memasarkannya gampang, sudah ada langganan yang ngambil,”akunya Minggu (14/1/2018). “Biasanya 5 atau 3 hari menjelang rainan, harga bunga per Kg cukup tinggi antara Rp. 15.000,- – Rp. 20.000, per kg. Sedangkan hari biasa harganya rata-rata Rp. 6.000,- per kg. Yah lumayan untuk nambah uang sekolah dan uang jajan anak-anak, pungkas petani lanjut petani Desa Sedang ini (005/KIMSDG)</div>
Mencari Uang Tambahan Dari Menjual Bunga Pacah
27 Jun 2018