<p style="text-align: justify;"> SEDANG- 14/6/2018</p> <p style="text-align: justify;"> Mebanten Saiban merupakan suatu tradisi Hindu di Bali yang biasa dilakukan setiap hari setelah selesai memasak di pagi hari. Mesaiban biasanya dilakukan setelah selesai memasak atau sebelum menikmati makanan dan sebaiknya memang mesaiban dahulu, baru makan.</p> <p style="text-align: justify;"> Tujuannya mesaiban yaitu sebagai wujud syukur atas apa yang di berikan Hyang Widhi kepada kita. Sebagaimana diketahui bahwa yadnya sebagai sarana untuk menghubungkan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa untuk memperoleh kesucian jiwa. </p> <p style="text-align: justify;"> Salah satu warga yang sering disapa Buk Wira menyampaikan bahwa banten saiban adalah persembahan yang paling sederhana sehingga sarana-sarananya pun sederhana. Biasanya banten saiban dihaturkan menggunakan daun pisang yang diisi nasi , garam dan lauk pauk yang disajikan sesuai dengan apa yang dimasak hari itu, tidak ada keharusan untuk menghaturkan lauk tertentu, tegasnya.</p> <p style="text-align: justify;"> I Gusti Ngurah Suwindra selaku Kelian Dinas Br. Aseman mengatakan mesaiban sebagai wujud syukur atas apa yang di berikan Hyang Widhi kepada kita. Sebagaimana diketahui bahwa yadnya sebagai sarana untuk menghubungkan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa untuk memperoleh kesucian jiwa, tuturnya. (004/KIM SDG)</p>
Mebanten Saiban Dilakukan selesai Memasak
14 Jun 2018