<div style="text-align: justify;"> SEDANG – 13/06/2018</div> <div style="text-align: justify;"> Seperti yang kita ketahui bahwa mayoritas masyarakat di Bali adalah berkeyakinan Hindu, dan pada dasarnya antara laki – laki dan perempuan memiliki tugas sesuai porsinya masing – masing.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Di Bali, wanita memiliki tugas yang extra penting, seperti salah satu remaja yang satu ini, remaja bernama I Gusti Ayu Laksmi Dewi (16) yang sudah terbiasa melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan wanita sebagai wujud dari yadnya itu sendiri.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Kewajiban yang ia lakukan seperti mebanten canang. hal ini dilakukan di sore hari atau pagi hari, sarananya berupa canang, dupa, tirta, sekar atau bunga yang dipasang dipelinggih, serta rarapan berupa biscuit kecil dan permen.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Laksmi menegaskan, “kewajiban mebanten ini dilakukan sebelum melakukan persembahyangan. Selain itu mebanten mempunyai tujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas keberlimpahan berkah yang telah diberikan”, tegasnya.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Kelian dinas Br. Aseman I Gusti Ngurah Suwindra menuturkan, “kita sebagai umat hindu harus tetap menjalalani kewajiban sebagai wujud dari yadnya untuk menjaga keseimbangan alam ini tetap shanti”, pungkasnya. (001/KIM SDG)</div>
Kewajiban Seorang Wanita Bali, Sebagai Bagian Dari Yadnya
14 Jun 2018