<div style="text-align: justify;"> SEDANG-6/13/2018</div> <div style="text-align: justify;"> Bhatara Sri Sedana merupakan symbol bersatunya dualism, purusa dan pradana. Bhatara Sri Sedana sering juga disebut Sri Sadhana atau Sridhana, merupakan simbol bersatunya dualisme, purusa dan predana. Bhatara Sri Sedana , sering juga disebut dengan Sri Sadhana atau Sridhana , Rambut Sedana , merupakan 2 sosok personifikasi dari hyang widhi yaitu Dewi Sri dan Dewa Sedhana yang diyakini memberikan  taksu kepada umat dalam hal rejeki, sehingga beliau dipuja oleh para pelaku ekonomi dan bisnis, baik pedagang maupun pengusaha. Beliau merupakan Dewa Kekayaan, Dewa kemakmuran, kemurnian, dan kedermawanan selalu dihubungkan dengan Dewi Laksmi. Bhatara Sri Sedana juga dipuja sebagai “ Dewi Kesejahteraan ” yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia. Kegiatan peringatan hari turunnya “Sri Sedana” yang lazim disebut “Rambut Sedana” jatuh pada Budha Wage Kelawu ( Buda Cemeng ) merupakan odalan bagi uang maupun nafkah yang telah dianugerahkan Tuhan Yang Mahaesa kepada umat Manusia.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Bhatari Sri atau Dewi Shri merupakan dewi kemakmuran, dimana Sri secara umum diartikan dengan awal, kehidupan, kebahagiaan. sehingga dewi Sri diidentikan dengan sumber makanan, sehingga beliau dijadikan dewi Pertanian, dewinya padi, dewi sawah dan dewi kesuburan. Bhatara Sedana atau Dewa Sadhana merupakan dewa Keberlimpahan, Dewanya uang dan kekayaan. sedana memiliki akar kata se + dhan. Se artinya satu atau tunggal sedangkan dhana artinya uang, materi, harta, kekayaan, sumber nafkah. sehingga sedana merupakan sumber tunggal dari harta benda atau nafkah.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Ida Bhatara Sri Sedana dalam Pembagian Pura Kahyangan Jagat, Beliau berstana di Pura Goa Raja, Besakih. Pura Goa Raja memiliki keunikan yakni sebuah goa di pinggir sungai kecil bekas aliran lahar Gunung Agung saat meletus pada 1963. Goa batu berukuran besar di kompleks Pura tersebut secara tradisi diyakini umat Hindu, hilirnya tembus ke Pura Goa Lawah di Kabupaten Klungkung dan hulunya tembus ke Gunung Agung, gunung tertinggi di Pulau Bali. Pura berfungsi sebagai titik sentral tempat pemujaan Hyang Widhi sebagai penganugerah kerahayuan (keselamatan) dan kesejahteraan umat manusia. Salah satu pelinggih, di Pura ini adalah tempat untuk memuja Ida Betara Sri Sedana atau Rambut Sedana yang diyakni umat Hindu dapat memberikan kesejahteraan kepada umat manusia.(005/KIMSDG)</div>
Bhatara Sri Sedhana Simbol Bersatunya Dualisme, Purusa dan Predana
14 Jun 2018