<div style="text-align: justify;"> SEDANG- 12/6/2018</div> <div style="text-align: justify;"> Terlihat warga di Desa Sedang melaksakan tradisi Mapeed yang dimulai pada pukul: 16.00 Wita. Sampai saat ini ritual Mapeed masih terus dilakukan di Desa Sedang, Abiansemal,Badung,Bali. Ibu-ibu peserta Mapeed mengusung Gebogan (sesajen) dari Wantilan Desa Sedang menuju Pura Dalem Kekeran. Gebogan sendiri merupakan rangkaian buah dan sesajen yang disusun dalam tempat yang disebut Dulang.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Setelah tersusun dengan rapi, Gebogan pun mulai di suun atau mengusung di atas kepala masing-masing peserta. Lalu gebogan-gebogan tersebut dibawa menuju ke pura. Sesampainya di pura, Gebogan yang sudah dibawa oleh peserta kemudian disucikan oleh pemangku. Setelah pensucian dengan memercikan air suci yang disebut Tirtha, barulah persembahyangan dimulai.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Salah satu peserta Mapeed di Desa Sedang Buk Agus (47) mengatakan sangat senang bisa ikut serta dalam ritual ini yang dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Dalam ritual ini peserta biasanya terdiri atas ibu-ibu rumah tangga yang menggunakan seragam berupa pakaian adat. Pada bagian rambut mereka ditata dengan sanggul. Kebaya khas Bali yang mereka gunakan pun memakai warna yang sama, tuturnya. (004/KIM SDG)</div>
Tradisi Mapeed di Desa Sedang
12 Jun 2018