<div style="text-align: justify;"> SEDANG 6/7/2018- Goresan misterius yang telah merambah seluruh wilayah Bali hingga kini belum terungkap. Fenomena ini mendapat tanggapan yang beragam. Ada yang resah, takut namun tak jarang yang memaknainya sebagai peringatan untuk lebih bertaqwa kepada Tuhan. tapak dara yang terbuat dari kapur sirih adalah salah satu bentuk simbol budaya Hindu di Bali.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Simbol tapak dara bersifat sangat lokal tetapi mempunyai makna yang sangat universal. Goresan (+) disebut tapak dara  karena bentuknya menyerupai tapak bekas kaki burung merpati atau dalam Bahasa Bali di sebut burung dara. Tanda ini disebut Swastika yang digunakan sebagai simbol agama Hindu. Simbol (+) yang merebak di Bali dinamakan tapak dara. Simbol itu berarti, untuk tanda vertikal adalah sebagai lambang berbhakti kepada Tuhan sementara tanda menyilang horisontal sebagai wujud pengabdian yang bersifat timbal balik sesama manusia. </div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Ajaran Hindu menyebutkan, alam beserta isinya berproses dalam tiga tahap, yaitu Srsti, Swastika dan Pralaya. Srsti artinya keadaan alam baru dalam proses tercipta, Swastika artinya proses alam dalam keadaan stabil serba seimbang dan Pralaya artinya alam dalam proses peleburan menuju sumbernya yaitu sang pencipta.Munculnya tanda tapak dara sepertinya mengingatkan warga Bali untuk menegakkan kembali makna simbol tersebut dalam kehidupan. (005/KIMSDG)</div>
Tapak Dara Simbol Keseimbangan Alam
08 Jun 2018