<div style="text-align: justify;"> SEDANG - Angin berembus sepoi di bulan Juni hingga Agustus, terasa menantang buat masyarakat di Desa Sedang, Abiansemal, Badung .Sebenarnya, ada empat jenis layang- layang tradisional khas Bali. Di antaranya adalah jenis Pecukan atau yang lebih menyerupai daun jambu. Lantas ada Cokek yang bentuknya agak bulat. Kemudian Bebean yang seperti seekor ikan, dan layang-layang yang berbentuk seperti kelelawar.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Biasanya, masyarakat memainkan layang-layang itu di sawah, saat padi mulai menguning. Permainan itu tak sekadar hiburan semata. Sebab sambil bermain, mereka juga mengusir burung pipit yang hendak memakan tanaman padi.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd mengatakan bermain Layang-layang atau dengan istilah Bali disebut dengan Melayangan bermula dari sebuah permainan masyarakat yang sangat sederhana, Tradisi Melayangan telah terjadi secara turun temurun yang diwariskan oleh masyarakat, tuturnya. (004/KIM SDG)</div>
Ketika Musim Layangan Tiba
08 Jun 2018