<div style="text-align: justify;"> SEDANG - Belakangan orang Bali kembali merindukan bangunan dengan “Style Bali”. Orang Bali maupun para tukang “Style Bali” menyebut dengan “stil Bali”. Kini rumah tinggal, pelinggih, sanggah, merajan, pura hingga bale banjar nyaris kembali bangkit ber-stil Bali. Sehingga banyak kita saksikan bangunan yang masih kokoh dibongkar, maupun bangunan yang baru mulai dikerjakan, direhab dan dibuat kembali dengan stil Bali.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Untuk urusan bangunan, orang Bali terbilang memiliki cita rasa yang tinggi. Lengkap dengan pembagian dan fungsi masing-masing. Ada bale daje (meten), Bale dangin : bale gede, sekutus, sekenem (bale mundak). Bale dauh, paon (dapur), merajan dan seterusnya. Angkul-angkul, lumbung, gelebeg, langki, aling-aling dan seterusnya. Bisa dibayangkan biaya masing-masing bangunan apabila ber-stil Bali.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Sekretaris Desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa, S.Pd mengatakan bangunan stil Bali lekat dengan berbagai kepercayaan yang mengikutinya (termasuk berpedoman kepada asta kosala-kosali dan asta bumi). Begitu pula sejak saat memulai membangun, saat pengerjaan hingga bangunan telah rampung, semua dilakukan dengan mencari hari baik serta upacara,tuturnya. (004/KIM SDG)</div>
Lestarikan Rumah Stil Bali
04 Jun 2018