<div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;"> SEDANG- Pelangkiran adalah salah satu media pemujaan Tuhan yang digunakan oleh umat Hindu, khususnya di Bali. Bentuknya simpel dan praktis, dengan bahan berupa kayu dan dilekatkan di tembok. </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;">  </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;"> Berbagai fungsi tersebut membuat umat kerap menghaturkan rarapan atau oleh-oleh berupa makanan atau minuman ketika datang dari bepergian, khususnya di Pelangkiran. Dengan tulus umat Hindu menghaturkan makanan atau minuman sebagai ungkapan terima kasih, karena telah mendapat keselamatan atau memperoleh sesuatu yang dicari. Oleh karena itu, jangan heran ketika umat Hindu menyempatkan mampir untuk membeli rarapan guna dipersembahkan kepada Tuhan dan leluhur.</div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;">  </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; text-align: justify;"> Mengenai peletakan sesuai arah hulu, yakni timur atau utara. Paling baik, jika bisa arah timur laut atau kaja kangin.  Pelangkiran diletakkan daksina tapakan atau daksina linggih sebagai stana Tuhan. Daksina tersebut dibalut dengan kain putih kuning. Selanjutnya dihaturkan pejati. Pejati tersebut setiap purnama, tilem, atau kajeng kliwon hendaknya diganti. Kalau tidak bisa, maka biasanya dihaturkan canang. (004/KIM SDG) </div> <div style="text-align: justify;">  </div>
Fungsi Pelangkiran bagi Umat Hindu
29 May 2018