<div style="text-align: justify;"> SEDANG-Tumpek Uduh ini juga disebut Tumpek Wariga, Tumpek Bubuh atau Pengatag, dirayakan setiap 6 bulan sekali di hari Saniscara (Sabtu) Kliwon, Wuku Wariga, tepat 25 hari sebelum Hari Raya Galungan, untuk menghormati semua jenis tumbuh-tumbuhan. Masyarakat menggelar kegiatan ritual itu Sabtu (5/5/2018), yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari di ladang, sawah dan pekarangan rumah tangga masing-masing.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;">   Kegiatan ritual menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur kombinasi bunga dan buah-buahan, dengan kekhususan "bubur sumsum", yakni bubur dari tepung ketan yang diberi warna hijau alami, ditaburi dengan parutan kelapa dan diberi gula merah.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;">   I Gede Putu Natih, SE selaku perbekel Desa Sedang mengatakan bahwa tumbuh-tumbuhan sangat bermakna bagi kehidupan di alam, selain memberikan kehidupan dan manfaat kepada umat manusia, juga kepada berbagai jenis makluk hidup. Keberadaan tumbuh-tumbuhan membantu mencegah erosi dan banjir pada musim hujan dan mencegah kekeringan pada musim kemarau, tuturnya. (004 /KIM SDG)</div>
Tumpek Uduh
05 May 2018