<div style="text-align: justify;"> SEDANG-Usaha ternak Babi di Desa Sedang masih dalam skala rumah tangga. Sebagian masyarakat  berternak secara tradisional dan sebagai usaha sampingan. Walaupun sampingan, namun bisa ditingkatkan menjadi intensif karena memberikan keuntungan besar.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;">   Salah satu warga di Desa Sedang, Buk Wira (43) yang sudah berternak Babi sejak 10 tahun lalu hingga sekarang, menurutnya usaha ternak babi sangat mudah dan memberikan keuntungan besar. Babi adalah hewan yang cepat bertumbuh dan berkembang biak. Bisa makan segala jenis makanan, dalam pemeliharaan Babi ada hal yang perlu perhatikan seperti pemilihan bibit unggul. “Kalau mau berternak Babi, Babinya harus di kandangkan,” katanya. </div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;">   I Gede Putu Natih, SE selaku perbekel Desa Sedang mengatakan "saya sangat mendukung usaha usaha yang ada di sekitar desa”. Masyarakat Bali selalu memanfaatkan babi sebagai sarana upakara dalam berbagai upacara setiap bulan dan hari-hari besar di Bali. Salah satu keuntungan yang di dapat dalam berternak Babi adalah limbah yang dihasilkan dapat dijadikan pupuk organik, tuturnya. (004/KIM SDG)</div>
Usaha Ternak Babi
04 May 2018