<p>   SEDANG- Salah satu Pengerajin yang masih membuat kerajian patung sangkar ayam sampai<br /> saat ini yaitu I Made Artana (43) dari Banjar Aseman, Desa Sedang, Badung, Bali.<br /> Biasanya untuk menyelesaikan patung tersebut, dibutuhkan waktu pengerjaan kurang lebih<br /> sepekan tergantung ukuran patung yang dibuat.<br /> Permintaan biasanya dari pedagang di Pasar Seni Sukawati dan Artshop yang ada di wilayah<br /> Bali.<br />     “Keahlian mengukir diperoleh dari orang tuanya. Saat ini tak banyak generasi muda yang mau<br /> meneruskan menjadi pengerajin. Saya mulai mengukir sejak SMP,”tutur Artana saat ditemui di<br /> rumahnya, Minggu (11/4/2018).<br />     Kelian Dinas Banjar Aseman Desa Sedang I Gusti Ngurah Suwindra mengatakan, Industri ini<br /> merupakan warisan karya seni yang luarbiasa dari para pengerajin kita jaman dulu yang patut<br /> kita lestarikan dan kembangkan saat ini, akan tetapi jaman dahulu amat sangat bermanfaat<br /> sekali dari pada hasil karya seni ini para pengerajin kita bias hidup dan menyekolahkan<br /> anak–anak mereka tetapi sekarang karya seni seperti ini sudah berangsur punah mungkin bisa<br /> di hitung dengan jari para pengerajin yang masih menekuni usaha ini, mari kita bersama- sama<br /> menjaga dan melestarikan ikut mempromosikan sehingga hasil karya pengerajin kita bisa<br /> benar-benar bermanfaat bagi pengerajin itu sendiri keluarga dan lingkungan sekitarnya dan<br /> selalu bisa merasa bangga jadi pengerajin, tuturnya.(004/KIM SDG)</p>
SEMAKIN LANGKA, PENGERAJIN PATUNG SANGKAR AYAM DI DESA SEDANG
11 Apr 2018