<p style="text-align: justify;"> Sedang-24/07/2018 Bali sebagai gudangnya tradisi dan kegiatan spiritual keagamaan memang tak akan pernah habis untuk dibahas. Salah satu ritual dan upacara keagamaan yang sampai saat ini masih dilakukan masyarakat Hindu Bali khususnya di desa sedang yakni upacara tiga bulanan, atau nelubulanin atau yang biasa disebut dengan Nyambutin.</p> <p style="text-align: justify;"> rangkaian upacara anak di Bali, dimulai sejak lahir ada upacara Ngerorasin (12 hari), 1 Bulan 7 Hari (40 hari Masehi), 3 Bulan, 1 Oton s/d 3 Oton. Selanjutnya upacara yang dijalani selama hidup adalah Otonan di setiap 6 Bulan sekali (penanggalan Jawa/Bali) hingga pada saat memasuki usia remaja/akil baliq ada upacara Mejaya-jaya kemudian Mepandes (potong gigi) hingga si anak menikah nantinya (Pawiwahan).</p> <p style="text-align: justify;"> Sekretaris desa Sedang I Gusti Ngurah Suarnawa S.Pd, mengungkapkan anak-anak di Bali akan merayakan hari jadinya, hari jadi yang saya maksud disini adalah hari kelahirannya bukan pada penanggalannya. Hari lahir itu beda dari tanggal lahir, hari lahir diperingati setiap 6 bulan (penanggalan Bali/Jawa) sekali. Perhitungan penanggalan inipun berbeda dari penanggalan Masehi, untuk penanggalan Jawa/Bali, 1 bulan atau 1 sasih dihitung selama 35 hari kalau di bali. setiap hari jadi/ otonan yang ke enam bulan anak akan di upacarai yang disebut upaca manusa yadnya telung otonan. (005/KIMSDG)</p>
Metelung Otonan, Upacara Manusa Yadnya Bagi Anak Hindu di Bali
25 Jul 2018